Jumat, 28 Oktober 2011

Kini Cenderung Serang Wanita
Kanker paru-paru sangat berbahaya. Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian dalam kelompok penyakit kanker. Kini, kanker paru-paru cenderung menyerang wanita. Hal ini disebabkan banyak wanita yang merokok. Penyakit kanker memang sangat menakutkan, sebab bisa mematikan. Kalaupun sembuh, membutuhkan biaya mahal. Juga menyebabkan penderitaan luar biasa bagi pasien. Sebab, efek pengobatan kanker, misalnya kemoterapi, terkadang menimbulkan efek yang tidak mengenakan.
Demikian halnya juga dengan kanker paru-paru. Menurut dr. Prasenohadi, Sp P, ahli Paru-paru Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, kanker paru-paru kebanyakan disebabkan rokok. Rokok memang sangat berbahaya. Di samping menyebabkan kecanduan, rokok membuat zat-zat karsinogen masuk ke tubuh. Zat-zat itu bila terhisap dalam waktu lama akan terakumulasi pada saluran nafas sehingga menimbulkan kanker. Dampak yang sangat berbahaya itu biasanya muncul setelah 20 tahun merokok. Bahaya rokok tak hanya dirasakan bagi perokok itu sendiri, tetapi juga orang lain di sekitar perokok yang menghirup asap rokok. Timbulnya kanker paru-paru pada orang tidak perokok tetapi sering menghirup asap rokok, tergantung seberapa besar dan lama orang itu menghirup asap rokok. Makin sering, banyak dan dalam waktu lama menghisap asap rokok, tentu kemungkinan terserang kanker paru-paru lebih besar. “Banyak orang bukan perokok terkena kanker paru-paru karena ia hidup bersama orang perokok, misalnya anak dan istrinya,” jelas dr. Prasenohadi. Di samping rokok, kanker paru-paru juga bisa disebabkan oleh polusi udara di sekitar tempat tinggal atau lingkungan kerja. Polusi udara bisa berasal dari pembakaran tak sempurna kendaraan bermotor, uap industri, dan zat-zat kimia berbahaya. “Semua itu juga tergantung daya tahan tubuh masing-masing orang. Bila daya tahan tubuhnya baik, tentu tidak mudah polusi itu menyebabkan kanker paru-paru,” jelasnya.
BANYAK WANITA MEROKOK
Menurut dr. Prasenohadi, kanker paru-paru lebih banyak terjadi pada pria. Hal ini disebabkan kaum pria banyak yang merokok disbanding wanita. Namun, sekarang ini ada kecenderungan jumlah penderita pada pria menurun, sementara ada peningkatan peningkatan pada wanita. Hal ini disebabkan kaum pria banyak yang berhenti merokok, sedangkan wanita banyak yang justru merokok. Malahan hasil penelitian ahli paru-paru dari Universitas Wisconsin Amerika Serikat sangat mengejutkan. Penderita kanker paru-paru di dunia sekarang lebih banyak terjadi pada wanita disbanding pria, dengan perbandingan 3:1. Perubahan gaya hiduplah yang menyebabkan para wanita kini banyak yang merokok. Mereka beranggapan, dengan merokok dapat menambah citra dirinya menjadi lebih baik. Padahal anggapan demikian sangat salah. Sebaliknya sangat berbahaya terhadap kesehatan.

TERLAMBAT DATANG BEROBAT

Kanker paru-paru sangat berbahaya, sebab mematikan. Kanker paru-paru sebagai pembunuh nomor satu di dunia dalam kelompok penyakit kanker. Di dunia,dari 1,3 juta penderita kanker, 1,1 juta meninggal dunia. Di Amerika Serikat dari 170 ribu kasus, 149 ribu meninggal dunia. Penderita kanker paru yanga dapat bertahan hidup lebih dari 5 tahun hanya 10%. Ini berarti, dari 10 orang penderita kanker paru-paru, yang bisa bertahan hidup lebih dari 5 tahun hanya 1 orang. Rendahnya angka harapan hidup penderita kanker paru-paru, umumnya disebabkan penderita datang berobat ketika penyakitnya sudah parah, yakni stadium 3 atau 4. Hal itu dikarenakan gejala-gejala kanker paru-paru seperti sesak nafas, batuk-batuk dan nyeri dada biasanya baru dapat dirasakan pada stadium itu. Pada stadium awal (stadium 1 dan 2) , kanker paru-paru tidak menimbulkan gejala. Kalaupun ada gejala batuk, sesak nafas dan nyeri dada, gejala itu hamper sama dengan gejala gangguan system pernafasan pada umumnya. Inilah yang menyebabkan 90% pasien kanker paru-paru yang datang berobat dalam keadaan terlambat. Kanker paru-paru, bila ditemukan sejak dini, ada harapan untuk disembuhkan. Tindakan operasi yang diikuti kemoterapi dan radioterapi kemungkinan mampu menghambat perkembangan sel-sel kanker. Namun bila ditemukan pada stadium lanjut 3 atau 4, kecil keberhasilan kesembuhan. Semakin besar stadium, semakin kecil harapan sembuh. Pengobatan kanker paru-paru selama ini ialah dengan operasi yang diikuti dengan kemoterapi dan radioterapi. Namun, bila penderita keberatan dengan cara itu, kini ada penanganan kanker paru-paru dengan obat. Obat itu bertujuan meningkatkan kualitas hidup penderita.
PERLU ANTISIPASI SEJAK DINI
Melihat begitu bahayanya kanker paru-paru, kita perlu melakukan pencegahan sejak dini. Jika mengalami gangguan batuk kering, berdahak atau batuk berdarah yang terus-menerus, sesak nafas dan nyeri dada, harus curiga hal itu sebagai indikasi kanker paru-paru. “Biasanya indikasi lain yang menyertai ialah lemas atau lemah, nafsu makan dan berat badan berkurang,” jelas dr Presenohadi. Bila sudah merasakan gejala-gejala itu sebaiknya cepat berobat ke dokter atau rumah sakit terdekat. Dokter biasanya akan melakukan foto rontgen toraks. Dari foto itu bisa terdeteksi gangguan yang ada, termasuk kemungkinan timbulnya kanker paru-paru. Akan lebih baik lagi bila ada kesadaran melakukan general checkup secara rutin, misalnya 6 bulan atau setahun sekali. Dengan general checkup akan terdeteksi semua gangguan kesehatan dan segera dapat teratasi degan baik sebelum penyakitnya berkembang menjadi parah. Pencegahan yang sangat penting pula ialah hindari merokok. Bagi yang kecanduan merokok, perlahan-lahan kurangi hingga bisa berhenti merokok. Bila tidak merokok, jauhi orang yang sedang merokok agar tidak ikut menghisap asap rokok. Jangan lupa menjaga daya tahan tubuh agar tetap prima. Perhatikan pula istirahat yang cukup, olahraga teratur, dan pola makanan. Makanlah makan bergizi, yakni cukup kalori, protein, dan cukup vitamin. Meski tidak ada korelasi antara makanan dan kanker paru-paru, setidaknya dengan menjaga daya tahan tubuh, kita dapat mengurangi risiko terserang kanker atau penyakit lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar